Hubungan Sumber Air Minum Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Yang Berasal Dari Keluarga Berpendapatan Rendah Di Kota Bima
Keywords:
Kualitas Sumber Air Minum, Anak Keluarga Berpendapatan RendahAbstract
Stunting merupakan merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang mengakibatkan pertumbuhan tinggi terhambat dibandingkan anak-anak lain di usianya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti stunting sesbagai masalah kekurangan gizi kronis pada anak-anak dibawah usia lima tahun, yang ditandai dengan tinggi badanĀ yang lebih pendek dari standar usianya. Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan prevalesi stunting 18,8% pada tahun 2025. Air minum dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga harus terjamin kualitasnya. Persyaratan air minum di Tahun 2025, sebagai mana diatur dalam peraturan dan standar yang berlaku, meliputi aspek fisik, kimia, dan mikrobiologis, air minum yang layak harus memenuhi kriteria bebas dari kontaminasi kuman, zat kimia berbahaya, dan tidak berasa serta tidak berbau. Selain itu air juga harus jernih, tidak berwarnadan tidak mengandung partikel tersuspensi. Untuk mengetahui Hubungan air minum terhadap kejadian stunting pada anak yang berasal dari keluarga berpandapatan rendah di Kota Bima. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan di Kecamatan Rasanae Barat pada bulan Januari 2025. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 rumah tangga. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 55% dari seluruh sampel rata-rata air berasal dan berbau. 55% air minum rumah tangga yang menjadi sampel tidak memenuhi syarat mikrobiologis, air minum yang layak harus memenuhi kriteria, kriteria bebas dari kontaminasi kuman, zat kimia berbahaya, dan tidak berasa serta tidak berbau. Selain itu air juga harus jernih, tidak berwarnadan tidak mengandung partikel tersuspensi.






